Kamis, Februari 17, 2011

Pelatihan...

Aku ada di suatu ruangan dengan kompleksitas orang-orang di dalamnya. Kami diajarkan bagaimana membuat tulisan yang baik...huuu ngantuk sebenarnya. Tapi ini bermanfaat sekali.
Bisa mengaplikasikan nggak ya...hehehe...ada orang baru. Pintar...saya terkesan.

Kamis, April 29, 2010

Takut pada Jakarta

Ketakutanku pada Jakarta, mulai menggerogoti nyaliku untuk menakhlukan kota yang hendak beranjak ke megapolitan itu. Satu minggu kemarin, aku masih berapi-api ingin bercengkrama dengan hingar bingar dan gemerlapnya yang konon mempesona. Kemudian, aku membayangkan, aku akan berlama-lama larut dalam kemegahannya. Indah...indah...indah...luar biasa.
Lalu...entahlah...ada sesuatu yang perlahan membuka mataku. Membuatku takut pada Jakarta. Takut berlama-lama bersamanya. Takut rasanya...
Aku teringat...ketika Jakarta membutakan mata mereka dengan materi yang melimpah.
Aku teringat...ketika Jakarta mengajarkan kecongkakan dan kesombongan pada mereka yang lembut dan rendah hati.
Aku teringat...ketika Jakarta membawakan aku orang-orang yang telah ditempa dengan kehidupan yang keras...sekeras kepala mereka kini.
Jakarta telah berhasil mengubah apapun pada orang-orang yang aku kagumi...menjadi sosok angkuh, egois, dan menang sendiri.
Belum lagi, melihat dan mendengar tingkah polah orang-orang yang mencoreng nama Negeri ini, berkedok rakyat. Di Jakarta, mereka berlaga.

Mereka bilang, "Di Jakarta, kalo loe nggak survive, loe bakal di injek."
Yah...mereka menyebutnya 'survive', bertahan...bertahan dari seleksi hidup Jakarta, yang sudah seperti hukum rimba.
Jamane wis edan, yen ra edan ra gedhuman.

Di Jakarta...aku takut pada Jakarta, aku takut Jakarta akan membuatku sama dengan mereka.

Rabu, April 28, 2010

Naluri seorang pecinta

Pernah baca Novel karya Mira W, dengan tajuk ' perempuan kedua'?
Novel tersebut mengisahkan tentang rumah tangga seorang dokter, yang 'aman-aman' saja, dan kemudian berantakan karena hadirnya perempuan kedua. Ada satu kalimat di dalam novel tersebut, yang sampai kini terbesit di benakku tentang 'naluri seorang isteri'. Di sini sang novelis menggambarkan, betapa seorang isteri yang benar-benar mencintai suaminya, akan mengerti kapan dan pada siapa dia harus cemburu. Isteri si tokoh utama (dokter) memang digambarkan sebagai seorang yang tidak pencemburu, bahkan disaat suaminya sengaja memanas-manasinya dengan perempuan lain yang memang tidak dicintainya untuk membuat sang isteri cemburu, tapi alhasil, nihil. Isterinya sama sekali tak bergeming, tanpa sedikitpun menumpahkan kemarahan. Namun malangnya sang isteri ketika suaminya kali ini benar-benar jatuh cinta pada salah satu pasiennya. Setengah mati sang suami menutupi perasaan terlarangnya pada perempuan itu, tapi di sinilah letaknya, naluri seorang isteri, naluri seorang pecinta berbicara. Sikap sang isteri mendadak berubah, panas, kesal, benci, jengkel, terbelender jadi jus kemarahan, walau tak bisa serta merta ia luap kan karena sama sekali ia tak menyaksikan.
Saat itulah, sang pecinta tahu, kapan dan pada siapa dia harus cemburu.
Guys, cemburu tandanya cinta. Hmm, seorang pecinta sejati, pasti tahu kapan dan pada siapa dia harus cemburu. Jadi, jangan aneh jika pasangan kita tidak pernah cemburu pada kita. Tapi jangan salah juga, kalau kita ternyata main hati pada orang lain, kecemburuan pasangan kita bisa jadi lebih dahsyat dari yang pernah kita bayangkan. Begitu juga sebaliknya, jika kita benar-benar mencintai seseorang atau pasangan kita. Nah baru namanya, itu bukan cemburu buta, dunks...
Percaya nggak dengan ikatan batin?? menurutku, ikatan batin adalah bekal alamiah setiap manusia. Ikatan batin akan bekerja terhadap sesuatu ketika kita mencintai dan menyayangi sesuatu itu dengan ketulusan hati, nggak main-main maksudnya atau jika kita terlampau membenci sesuatu itu...teori syapa tuch...Hmm, tak perduli jarak dan waktu memisahkannya.
mari kita buktikan...?
Seorang teman pernah mengatakan padaku, bahwa kehidupan...relasi manusia ibarat teori magnetis...maksudnya, dalam kehidupan ini berlaku tarik menarik atau tolak menolak...disaat kita berbuat baik pada seseorang, maka pada dasarnya orang tersebut akan berbuat baik juga pada kita, begitu sebaliknya. Dengan siapa saja.
Guys...kali ini bukan novel.
Sering kali kita dapati kisah seorang, yang telah lama menjalin hubungan jarak jauh. Suatu ketika, ia dan pasangannya bertengkar hebat karena suatu konflik. Masalahnya adalah orang ketiga. Wow...so what? Hatilah sebenarnya yang dapat memberikan keputusan. Jika mereka masih saling mencintai dengan 'ketulusan' dan keduanya tidak main hati dengan orang lain. Jawabannya adalah 'fine'. Namun, ketika salah satu dari keduanya kedapatan main hati dengan orang lain, sebagaimanapun ditutupi...ada satu sisi ikatan batin yang tidak dapat bekerja dan sisi lain akan dengan mudah mendeteksinya. Aku rasa itu kondisi alamiah. Siapa saja bisa, asal dibarengi dengan niat baik. So kamu percaya naluri seorang pecinta???

Senin, Februari 15, 2010

15 Februari 2010

Aku putuskan untuk memulai menulis kisah ku dalam baris-baris tulisan ini. Entah untuk sekedar mengeluh atau mensyukuri...

Sabtu, Agustus 15, 2009

Kalo Cinta Jangan Goblok


Every body, kalo di dunia per-movie-an ada judul 'Kalo Cinta Jangan Cengeng', maka di dunia blogspot ini ada satu topik yang akan diekspose yaitu 'Kalo Cinta Jangan Goblok' why???
Terinspirasi dari sebuah film kemudian ditindaklanjuti dengan bodoran kawan-kawanku. Sebenarnya tersirat makna yang fantastis pada kalimat nyeleneh itu. Sadar nggak sadar guys,gimana sih rasanya waktu kita mencintai seseorang???
Cinta bisa buat kita bahagia, yang katanya berjuta indahnya, amboy rasanya. Cinta bisa buat kita kuat, like wonder women. Akan tetapi cinta ternyata tega membuat kita sedih, menangis, merintih kesakitan, meronta, dan tragisnya kita dapat dihipnotisnya untuk melakukan hal-hal nggak penting, nggak logis, nggak masuk akal, dan di luar nalar. Terkadang cinta membuat kita berkorban banyak hal yang sesungguhnya teramat mahal harganya, dengan hasil yang ternyata sia-sia. Lagunya Bre bilang :
"Harga yang harus ku bayar, terlalu tinggi, terlalu mahal. Hanya untuk sebuah percintaan. Hidupku hancur, hidupku merana..."
So, wake up guys. Kalo cinta jangan goblok, dunks!
Bangun dari kebutaan cinta. Kita harus tetap melihat, membedakan, membaca, menerjemahkan, lalu menelaah apa yang seharusnya dan tidak seharusnya kita lakukan atas nama cinta. Guys, jangan sampai kegoblokan itu sendiri malah yang nantinya merusak makna cinta yang sesungguhnya.

Senin, Juli 27, 2009

Boneka si Gadis Cilik

Senja itu syair

Malam itu puisi
Bulan dan bintang adalah sajak-sajak yang bertaburan.

Dan aku, seperti boneka lucu
yang digendong gadis cilik berparas ayu,
kesana kemari,
lalu
bertanyalah dia pada ibunya
"ibu,kalau ade' ini bisa bicara, apa yang akan dia katakan?"

Senja itu syair

Malam itu puisi
Bulan dan bintang adalah sajak-sajak yang bertaburan.

aku sendiri tak tau apa yang akan aku katakan.

Sabtu, Juli 25, 2009

Cikadongdong


Senja di Cikadongdong
menyapu penat jiwa
Cantik...,
tersenyum bersama gadis-gadis cilik saat baru pulang mengaji
Terduduk aku menunggu Cibatu-Purwakarta yang tak jua bersua
Anggunya lembayung, temani aku di sudut Stasiun
Cantik...,
tertawa besama kembang-kembang Desa, yang mekar dewasa