Rabu, April 28, 2010

Naluri seorang pecinta

Pernah baca Novel karya Mira W, dengan tajuk ' perempuan kedua'?
Novel tersebut mengisahkan tentang rumah tangga seorang dokter, yang 'aman-aman' saja, dan kemudian berantakan karena hadirnya perempuan kedua. Ada satu kalimat di dalam novel tersebut, yang sampai kini terbesit di benakku tentang 'naluri seorang isteri'. Di sini sang novelis menggambarkan, betapa seorang isteri yang benar-benar mencintai suaminya, akan mengerti kapan dan pada siapa dia harus cemburu. Isteri si tokoh utama (dokter) memang digambarkan sebagai seorang yang tidak pencemburu, bahkan disaat suaminya sengaja memanas-manasinya dengan perempuan lain yang memang tidak dicintainya untuk membuat sang isteri cemburu, tapi alhasil, nihil. Isterinya sama sekali tak bergeming, tanpa sedikitpun menumpahkan kemarahan. Namun malangnya sang isteri ketika suaminya kali ini benar-benar jatuh cinta pada salah satu pasiennya. Setengah mati sang suami menutupi perasaan terlarangnya pada perempuan itu, tapi di sinilah letaknya, naluri seorang isteri, naluri seorang pecinta berbicara. Sikap sang isteri mendadak berubah, panas, kesal, benci, jengkel, terbelender jadi jus kemarahan, walau tak bisa serta merta ia luap kan karena sama sekali ia tak menyaksikan.
Saat itulah, sang pecinta tahu, kapan dan pada siapa dia harus cemburu.
Guys, cemburu tandanya cinta. Hmm, seorang pecinta sejati, pasti tahu kapan dan pada siapa dia harus cemburu. Jadi, jangan aneh jika pasangan kita tidak pernah cemburu pada kita. Tapi jangan salah juga, kalau kita ternyata main hati pada orang lain, kecemburuan pasangan kita bisa jadi lebih dahsyat dari yang pernah kita bayangkan. Begitu juga sebaliknya, jika kita benar-benar mencintai seseorang atau pasangan kita. Nah baru namanya, itu bukan cemburu buta, dunks...
Percaya nggak dengan ikatan batin?? menurutku, ikatan batin adalah bekal alamiah setiap manusia. Ikatan batin akan bekerja terhadap sesuatu ketika kita mencintai dan menyayangi sesuatu itu dengan ketulusan hati, nggak main-main maksudnya atau jika kita terlampau membenci sesuatu itu...teori syapa tuch...Hmm, tak perduli jarak dan waktu memisahkannya.
mari kita buktikan...?
Seorang teman pernah mengatakan padaku, bahwa kehidupan...relasi manusia ibarat teori magnetis...maksudnya, dalam kehidupan ini berlaku tarik menarik atau tolak menolak...disaat kita berbuat baik pada seseorang, maka pada dasarnya orang tersebut akan berbuat baik juga pada kita, begitu sebaliknya. Dengan siapa saja.
Guys...kali ini bukan novel.
Sering kali kita dapati kisah seorang, yang telah lama menjalin hubungan jarak jauh. Suatu ketika, ia dan pasangannya bertengkar hebat karena suatu konflik. Masalahnya adalah orang ketiga. Wow...so what? Hatilah sebenarnya yang dapat memberikan keputusan. Jika mereka masih saling mencintai dengan 'ketulusan' dan keduanya tidak main hati dengan orang lain. Jawabannya adalah 'fine'. Namun, ketika salah satu dari keduanya kedapatan main hati dengan orang lain, sebagaimanapun ditutupi...ada satu sisi ikatan batin yang tidak dapat bekerja dan sisi lain akan dengan mudah mendeteksinya. Aku rasa itu kondisi alamiah. Siapa saja bisa, asal dibarengi dengan niat baik. So kamu percaya naluri seorang pecinta???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar